Jadwal Shalat
Download Kalender 2012 bentuk 1 / 2 | Penentuan Arah Kiblat
Pesan dan Kesan

Widget Penting

Silahkan copy widget dari link berikut ini untuk ditambahkan di blogger anda melalui: Desain -> Tambah Gadget -> HTML/JavaScript -> paste di Konten. Klik Link Widget Penting

Sabtu, 24 Desember 2011

Script Jadwal Shalat

<!doctype html>
<table cellpadding="1" style="border:0px dashed #000fff" bgcolor="#FFFFFF" align="center" width="100%">

<tr>
<td align="center" width="100%">
<fieldset>
<legend align="center"><font color="brown">Jadwal Shalat</font></legend>
<script type="text/javascript" src="http://localtimes.info/clock.php?continent=Asia&country=Indonesia&city=Semarang&color=black-white&widget_number=1000&fwdt=135&lab=1&hbg=1"></script>

<div style="TEXT-ALIGN: center">
<script type="text/javascript" src="http://www.mahesajenar.com/scripts/hijriah.php?tz=7&amp;type=line" >
</script>
</div>   

    <style>
        body, td, th {font-family: verdana; font-size: 12px; color: #404040;}
        #timetable {border-width: 1px; border-style: outset; border-collapse: collapse; border-color: gray; width: 9em;}
        #timetable td, #timetable th {border-width: 1px; border-spacing: 1px; padding: 2px 4px; border-style: inset; border-color: #CCCCCC;}
        #timetable th {color:black; text-align: center; font-weight: bold; background-color: #F8F7F4;}
    </style>

<script type="text/javascript" src="http://kimia.unnes.ac.id/kasmui/data/hp/PrayTimes.js"></script>

<div align="center" >
<script type="text/javascript">
    var date = new Date(); // today
    var PT = new PrayTimes('MWL');
    var times = PT.getTimes(new Date(), [-7.0667, 110.4], 7);
   
    document.write('Semarang '+ date.toLocaleDateString()+'<br /> <marquee><font color="blue"> <font color="red">Shubuh = '+ times.fajr +'</font>, Terbit = '+ times.sunrise +',  Dhuhur = '+ times.dhuhr +', Ashar = '+ times.asr +', <font color="red">Maghrib = '+ times.maghrib +'</font>, Isya = ' + times.isha + ' </font> </marquee>');   
</script>

</div>

Download Kalender 2012 bentuk <a target="_blank" href="http://kimia.unnes.ac.id/kasmui/ebook/Kalender2012.pdf">1</a> / <a target="_blank" href="http://ubuntuone.com/1R4kIx3WNZPaYL26gpuAgF">2</a> | <a target="_blank" href="http://kimia.unnes.ac.id/kasmui/kiblat/?latitude=-6.9834&longitude=110.4452&zoom=19&type=s">Penentuan Arah Kiblat</a>

</fieldset>
</td></tr></table></!doctype>

Rabu, 14 Desember 2011

Cara Ganti Proxy Server

Pengin ganti IP PRoxy server? Kira-kira begini caranya:

1. Buka Mozilla Firefox
2. Klik Edit --> Preferences, sehingga muncul gambar



3. Klik Advanced --> Network --> Setting, sehingga muncul gambar


4. Pilih Manual proxy configuration, misal isi HTTP Proxy: 89.208.171.34 Port = 3128
5. Centang Use this proxy server for all protocols
6. Klik button OK
7. Restart Mozilla Firefox
8. Buka lagi Mozilla Firefox
9. Selesai deh

Free Proxy Lists:

HTTP proxies:

147.83.83.52:3128
183.177.131.109:8080
183.111.12.99:8080
182.99.127.29:80
182.72.244.210:8080

Anonymous HTTP proxies:

97.107.137.143:80
64.191.140.236:8080
196.220.20.17:3128
203.97.144.26:80
41.209.22.92:8080

High anonymous (elite) HTTP proxies:

82.200.55.142:3128
59.72.120.11:8909
184.105.149.54:80
76.18.228.92:8085
186.129.7.229:8088

Free HTTPS proxy list:

182.99.127.29:80
182.72.3.44:3128

Free SOCKS 4 proxy list:

98.240.32.72:1830
98.233.65.50:1073
76.125.202.209:1580
75.108.69.207:1274
71.9.20.123:1908

Free SOCKS 5 proxy list:

71.9.20.123:1908
69.242.36.58:1658
69.9.250.37:27145
76.127.225.42:21029
71.14.39.133:1033

Free RUSSIAN proxies:

IP ranges defined here, here and from IP ranges of Russia

82.200.55.142:3128
83.222.92.253:666
80.237.83.225:8080
62.231.168.153:8080
83.142.160.103:3128
85.21.168.116:3128
85.195.138.62:80
83.234.58.168:8080
84.53.240.61:3128
85.198.112.94:3128
80.255.141.225:3128
81.211.107.247:8080
62.117.99.84:8080
85.195.138.64:80
85.195.138.83:80
62.148.136.79:80
83.222.92.31:8080
*these proxylists updated 14 December 2011, 04:30

http://www.checker.freeproxy.ru/checker/last_checked_proxies.php
http://www.freeproxy.ru/en/free_proxy/howuse.htm

What Is the IP Address of Facebook?

By , About.com Guide
Ads
Dual Radio Wireless RouteTeletronics EZPlatform allow backhaul link and local coveragewww.teletronics.com/EZPlatfo
MOXA Industrial WirelessEN 50155, EN 50121-1/4, Rugged IP68 -40 to 75°C, dual-RF, Up To 10 KMwww.gigantika.co.id
Find Friends on FacebookFind & connect with friends on Facebook. Sign up today!www.Facebook.com

Question: What Is the IP Address of Facebook?
People sometimes want to know Facebook's IP address when they are unable to connect to the site by its domain name (www.facebook.com).
Answer: Like many popular Web sites, Facebook utilizes multiple Internet servers to handle incoming requests to its Web site www.facebook.com. The following IP address ranges belong to Facebook:
  • 66.220.144.0 - 66.220.159.255
  • 69.63.176.0 - 69.63.191.255
  • 204.15.20.0 - 204.15.23.255

Reaching Facebook via IP Address

Facebook.com utilizes some but not all of the addresses in these ranges. Below are the most common active IP addresses for Facebook.com:
  • 69.63.176.13
  • 69.63.181.15
  • 69.63.184.142
  • 69.63.187.17
  • 69.63.187.18
  • 69.63.187.19
  • 69.63.181.11
  • 69.63.181.12
Just as you can visit the Facebook home page by entering http://www.facebook.com/ into your browser, you can also enter http:// followed by any of the above addresses - for example
http://69.63.176.13/

Acceptable Use of Facebook IP Adddress

If you cannot reach Facebook using http://www.facebook.com/, your Internet provider may be blocking access to the site. Using an IP address based URL might bypass such restrictions. Even if it succeeds, however, such a workaround may violate your host network's acceptable use policy (AUP). Check your AUP and/or contact your local network administrator to ensure visiting Facebook is allowed.

Sabtu, 10 Desember 2011

Salat Gerhana

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas: http://id.wikipedia.org/wiki/Salat_Gerhana
Salat Gerhana atau salat kusufain adalah salat yang dilakukan saat terjadi gerhana bulan maupun matahari. Salat yang dilakukan saat gerhana bulan disebut dengan salat khusuf sedangkan saat gerhana matahari disebut dengan salat kusuf.

Daftar isi

Latar belakang

Hadis yang mendasari dilakukannya salat gerhana ialah:
"Telah terjadi gerhana matahari pada hari wafatnya Ibrahim putra Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam. Berkatalah manusia: Telah terjadi gerhana matahari karana wafatnya Ibrahim. Maka bersabdalah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam "Bahwasanya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah. Allah mempertakutkan hamba-hambaNya dengan keduanya. Matahari gerhana, bukanlah kerana matinya seseorang atau lahirnya. Maka apabila kamu melihat yang demikian, maka hendaklah kamu salat dan berdoa sehingga selesai gerhana." (HR. Bukhari & Muslim).

Niat Salat

Niat salat ini, sebagaimana juga salat-salat yang lain cukup diucapkan di dalam hati, yang terpenting adalah niat hanya semata karena Allah Ta'ala semata dengan hati yang ikhlas dan mengharapkan Ridho Nya, apabila ingin dilafalkan jangan terlalu keras sehingga mengganggu Muslim lainnya, memang ada beberapa pendapat tentang niat ini gunakanlah dengan hikmah bijaksana.

Tata Cara

Salat gerhana dilakukan dua rakaat dengan 4 kali rukuk yaitu pada rakaat pertama, setelah rukuk dan Iktidal membaca Al Fatihah lagi kemudian rukuk dan iktidal kembali setelah itu sujud sebagaimana biasa. Begitu pula pada rakaat kedua.
Bacaan Al-Fatihah pada salat gerhana bulan dinyaringkan sedangkan pada gerhana matahari tidak. Dalam membaca surat yang sunnat pada tiap rakaat, disunnatkan membaca yang panjang. Hukum salat gerhana adalah sunnat muakkad berdasarkan hadis Aisyah Radhiallaahu anha. Nabi dan para shahabat melakukan di masjid dengan tanpa adzan dan ikamah.
Tata cara salat gerhana adalah sebagai berikut:
1. Memastikan terjadinya gerhana bulan atau matahari terlebih dahulu. (Sebagai panduan lihat di rubrik IPTEK)
2. Salat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi.
3. Sebelum salat, jamaah dapat diingatkan dengan ungkapan,
”Ash-shalatu jaami’ah.”
4. Niat melakukan salat gerhana matahari (kusufisy-syams) atau gerhana bulan (khusufil-qamar), menjadi imam atau ma’mum.

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ / لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى
5. Salat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat.
6. Setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku dan dua kali sujud.
7. Setelah rukuk pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surah kembali
8. Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surah kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua.
Misalnya rakaat pertama membaca surat Yasin (36) dan ar-Rahman (55), lalu rakaat kedua membaca al-Waqiah (56) dan al-Mulk (78)
9. Setelah salat disunahkan untuk berkhutbah.[1]
Menurut Habib Munzir bin Fuad Al Musawwa, panduan singkat mengenai salat gerhana caranya adalah ada tiga cara :
1. yang termudah adalah dengan dua rakaat sebagaimana salat subuh.
2. dua rakaat, dan setiap rakaat adalah dengan dua rukuk dan dua kali qiyam, urutannya adalah :
Takbiratul ihram, lalu Qiyam, fatihah, surah, rukuk, lalu Qiyam lagi, fatihah surat, rukuk, lalu iktidal, lalu sujud, duduk sujud. lalu bangkit ke rakaat kedua dengan hal yang sama.
3. dua rakaat sebagaimana poin kedua diatas, namun dipanjangkan, lalu diakhiri dengan dua khutbah selepas salat.[2]

Referensi

  • Kumpulan Salat-Salat Sunnat, Drs. Moh. Rifa'i, CV Toha Putra, Semarang, 1993
  1. ^ Sumber Situs web Resmi Nahdlatul Ulama
  2. ^ Sumber Habib Munzir

Jumat, 09 Desember 2011

Bulan Purnama dan Mitos Tanggal 15 (catatan Ilmu Falak)

Bulan dalam fase purnama telah terjadi pada Rabu 12 Oktober 2011 pukul 09:05 WIB dengan besar fasenya 99,86 %. Inilah Bulan purnama, yang terjadi tatkala Bulan berada pada jarak 406.381 km dari Bumi (dihitung dari pusat Bumi ke pusat Bulan). Sehingga bila dilihat dari Bumi, cakram Bulan pada saat Bulan purnama ini memiliki diameter nampak 28,98 menit busur alias 0,484 derajat. Ini menjadikannya sebagai diameter nampak terkecil Bulan purnama sepanjang tahun 2011.

Meski demikian, Bulan purnama kali ini tidaklah seheboh Bulan purnama satu lunasi Hijriyyah silam, saat persoalan beda lebaran masih mengemuka untuk dibicarakan. Meski perbedaan dalam ber-Idul Fitri 1432 H senyatanya lebih disebabkan oleh perbedaan dalam mendefinisikan hilaal khususnya secara kuantitatif (http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150351186909595), yang berujung pada perbedaan dalam pemilihan kriteria awal lunasi Hijriyyah, namun ada pula upaya untuk menjustifikasi penetapan 1 Syawwal 1432 H berdasarkan kenampakan Bulan purnama. Asumsi yang dibangun adalah, Bulan purnama selalu bertepatan dengan tanggal 15 Hijriyyah, seperti dinyatakan dalam ilustrasi berikut ini.
 
Gambar 1

1. Terminologi

Sebelum berbicara lebih lanjut, mari mantapkan dulu terminologinya. Bulan yang dimaksud di sini adalah satelit alami Bumi, yang setia beredar mengelilingi Bumi dengan orbit dan pola yang khas. Sementara lunasi Hijriyyah di sini adalah istilah ilmu falak untuk bulan Hijriyyah atau bulan kalender Hijriyyah. Karena bulan kalender (dengan huruf b kecil) adalah homonim dengan Bulan (dengan huruf b besar), maka untuk membedakannya digunakan istilah lunasi Hijriyyah.

Mari ulas pula soal kriteria awal lunasi Hijriyyah yang mengerucut pada dua kutub di Indonesia. Kutub pertama adalah kriteria wujudul hilal, yang secara kualitatif berbunyi awal lunasi Hijriyyah telah terjadi tatkala Bulan terbenam lebih lambat dibanding Matahari selepas terjadinya konjungsi Bulan-Matahari atau ijtima'. Dalam bahasa ilmu falak, secara kuantitatif kriteria ini dituliskan sebagai Lag > 0 menit, dimana Lag = selisih waktu terbenamnya Bulan terhadap Matahari. Lag bernilai positif jika Bulan terbenam lebih akhir dibanding Matahari dan sebaliknya bernilai negatif bila Bulan terbenam lebih awal.

Sementara kutub kedua adalah kriteria imkan rukyat, yang secara kualitatif berbunyi awal lunasi Hijriyyah telah terjadi tatkala hilaal berpotensi terlihat kala Matahari terbenam selepas ijtima'. Dalam bahasa ilmu falak, secara kuantitatif kriteria ini dituliskan sebagai :
a. tinggi nampak (mar'i) Bulan > 2 derajat,
b. jarak sudut (elongasi) Bulan-Matahari > 3 derajat,
c. umur Bulan > 8 jam selepas ijtima'.
Berdasarkan keputusan Cisarua 1998 (sebelum kemudian diperbaiki dengan keputusan Cisarua 2011), ketiga syarat dalam kriteria imkan rukyat tersebut harus terpenuhi semuanya agar awal lunasi Hijriyyah terjadi. Jika salah satu saja tak terpenuhi, maka awal lunasi pun belum terjadi dan berlangsung istikmal.

Siapa-siapa yang menggunakan kriteria wujudul hilal dan imkan rukyat tidak dipaparkan di sini, karena sudah cukup jelas.

Kita perlu juga mendeskripsikan hari dalam konteks Hijriyyah. Yang dimaksud hari adalah satuan waktu atau satuan masa yang berawal dari terbenamnya Matahari (ghurub atau sunset) dan berakhir pada terbenamnya Matahari berikutnya yang berurutan.

2. Bulan Purnama

Purnama dalam perspektif ilmu falak adalah kondisi dimana sebuah benda langit memiliki fase terbesar bila dilihat dari sebuah titik observasi. Fase yang dimaksud di sini adalah perbandingan luas bagian cakram benda langit yang tersinari Matahari terhadap luas cakramnya secara keseluruhan. Aplikasinya pada Bulan purnama menghasilkan definisi Bulan purnama adalah Bulan dengan fase terbesar atau Bulan dengan perbandingan luas bagian cakramnya yang tersinari Matahari terhadap luas cakramnya secara keseluruhan adalah yang terbesar saat dilihat dari Bumi.

Ilmu falak menggarisbawahi bahwa fase Bulan hanyalah dipengaruhi oleh jarak sudut (elongasi) antara Bulan dan Matahari. Dengan demikian Bulan purnama terjadi tatkala elongasi Bulan-Matahari mencapai nilai maksimum. Karena nilai elongasi Bulan-Matahari berubah secara dinamis dengan nilai perubahan rata-rata adalah 0,5 derajat per jam, maka fase Bulan pun demikian. Jika fase Bulan diplotkan pada sebuah kurva berdasarkan waktunya, maka jelas bahwa Bulan purnama (alias fase terbesar) hanyalah terjadi sesaat dalam kurun waktu perubahan fase Bulan tersebut. Sehingga Bulan purnama pun merupakan peristiwa sesaat, bukan peristiwa berjangka lama (misalnya selama 24 jam penuh). Dengan demikian kejadian Bulan purnama adalah identik dengan konjungsi Bulan-Matahari yakni sama-sama sebagai kejadian sesaat. Bedanya, konjungsi Bulan-Matahari terjadi saat fase Bulan paling kecil sementara purnama pada saat fase Bulan bernilai paling besar. Jika konjungsi Bulan-Matahari dikenal sebagai ijtima', maka Bulan purnama dalam ilmu falak dikenal sebagai oposisi Bulan-Matahari atau istikbal. Menjelang purnama, Bulan berada dalam situasi jelang purnama dan sebaliknya setelah purnama memasuki situasi lepas purnama.

 
Gambar 2

Berlawanan dengan pendapat umum bahwa Bulan purnama terjadi saat fase Bulan bernilai 100 %, ilmu falak menggarisbawahi bahwa mayoritas Bulan purnama tidak pernah mencapai fase Bulan 100 %, melainkan antara 99 hingga 100 %. Kecuali pada saat gerhana Bulan, dimana fase 100 % secara teoritis akan tercapai namun secara visual takkan terlihat karena peristiwa gerhana tersebut. Situasi ini terjadi karena orbit Bulan tidaklah tepat sejajar dengan ekliptika (bidang edar Bumi mengelilingi Matahari), melainkan miring (berinklinasi) 5 derajat. Sehingga pada saat Bulan purnama, elongasi Bulan-Matahari adalah antara 175 derajat hingga 180 derajat. Situasi yang sama pun terjadi pada saat ijtima', dimana elongasi Bulan-Matahari adalah antara 0 derajat hingga 5 derajat.

Pada saat jelang purnama-purnama-lepas purnama, perubahan-perubahan fase Bulan adalah cukup kecil sehingga sangat sulit diidentifikasi oleh mata manusia. Maka, mata manusia bukanlah detektor yang baik bagi Bulan purnama (lihat gambar 3). Identifikasi terjadinya Bulan purnama hanya bisa dilakukan lewat teknik astrofotografi ataupun dengan observasi peristiwa gerhana Bulan.

Gambar 3

3. Pengujian lewat Gerhana Bulan

Gerhana Bulan merupakan suatu peristiwa dimana Bulan, Bumi dan Matahari berada dalam satu garis lurus (syzygy line) sehingga Bulan memasuki kawasan yang tak tersinari Matahari di belakang Bumi. Penyinaran Matahari terhadap bola Bumi menghasilkan dua jenis kerucut bayang-bayang, yakni umbra dan penumbra. Umbra merupakan bayang-bayang inti, yakni kawasan yang sama sekali tak tersinari Matahari. Sedangkan penumbra adalah bayang-bayang tambahan, yakni kawasan yang masih mendapatkan penyinaran Matahari namun lebih kecil dibanding normalnya.

Sebagai akibatnya, maka ada tiga jenis gerhana Bulan, yakni Gerhana Bulan Total (GBT), Gerhana Bulan Sebagian (GBS) dan Gerhana Bulan Penumbral (GBP). GBT dan GBS terjadi karena Bulan memasuki baik umbra maupun penumbra, dimana pada GBT Bulan sepenuhnya memasuki umbra sementara dalam GBS hanya sebagian Bulan yang memasuki umbra. Sebaliknya pada GBP, Bulan sama sekali tak menyentuh umbra dan hanya memasuki penumbra, baik secara keseluruhan maupun sebagian. Secara visual, mata manusia hanya mampu mengidentifikasi GBT dan GBS, sementara GBP hanya bisa diidentifikasi lewat alat bantu optik seperti teleskop.

 
Gambar 4

Setiap jenis gerhana Bulan senantiasa melewati tahap kontak awal, puncak gerhana dan kontak akhir. Pada GBT dan GBS, tahap-tahap itu secara terperinci terdiri dari kontak awal penumbra (P1), kontak awal umbra (U1), puncak gerhana, kontak akhir umbra (U4) dan kontak akhir penumbra (P4). P1 dan U1 masing-masing adalah saat cakram Bulan tepat mulai bersentuhan dengan penumbra dan umbra. Demikian pula U4 dan P4 masing-masing adalah saat cakram Bulan tepat meninggalkan umbra dan penumbra. Sementara pada GBP hanya ada tahap P1, puncak gerhana dan P4. Dalam semua jenis gerhana, puncak gerhana terjadi pada saat yang snagat berdekatan dengan istikbal, sehingga puncak gerhana merupakan identifikasi bagi saat Bulan purnama. Dengan demikian observasi terhadap gerhana Bulan dapat digunakan untuk menentukan saat purnama, sekaligus mengevaluasi apakah saat purnama bertepatan dengan tanggal 15 Hijriyyah atau tidak.

Disini dipilih kejadian gerhana Bulan dalam bentuk GBT atau GBS yang pernah terjadi di Indonesia sepanjang 2007 - 2011 dan mendapatkan perhatian luas. Seluruh elemen Bulan yang ditabulasikan di sini, baik pada saat sunset di hari konjungsi Bulan-Matahari maupun saat gerhana, adalah berdasarkan titik pengamatan di kota Yogyakarta (DIY).

 
Gambar 5

GBT 28 Agustus 2007 (lihat gambar 5) terjadi pada lunasi Sya'ban 1428 H. GBT ini tak dapat diamati secara utuh karena sebagian tahapnya telah terjadi tatkala Bulan belum terbit dari Indonesia. Nampak bahwa dalam penetapan tanggal 1, baik wujudul hilal maupun imkan rukyat menghasilkan angka yang sama alias kompak. Puncak GBT terjadi pukul 17:38 WIB atau hanya berselisih 1 menit dengan saat istikbal berdasarkan hasil perhitungan. Jika dikorelasikan, seluruh tahap GBT ini terjadi pada tanggal 15 - 16 Sya'ban 1428 H dengan istikbalnya sendiri terjadi tepat pada saat Matahari terbenam bagi Yogyakarta, yang membuat kota ini berada pada perbatasan antara tanggal 15 dan 16. Artinya, wilayah Indonesia di sebelah timur Yogyakarta sudah memasuki tanggal 16 pada saat istikbal terjadi sementara yang berada di sebelah barat Yogyakata masih tanggal 15 saat istikbal terjadi.

 
Gambar 6

Sementara GBS 17 Agustus 2008 (lihat gambar 6) terjadi pada lunasi Sya'ban 1429 H. Berbeda dengan sebelumnya, GBT ini dapat diamati secara utuh seluruh tahapnya dari sebagian besar wilayah Indonesia. Nampak bahwa dalam penetapan tanggal 1, baik wujudul hilal maupun imkan rukyat menghasilkan angka yang sama alias kompak. Puncak GBT terjadi pukul 04:11 WIB atau hanya berselisih 5 menit dengan saat istikbal berdasarkan hasil perhitungan. Jika dikorelasikan, seluruh tahap GBS ini terjadi pada tanggal 15 Sya'ban 1429 H dengan istikbal pun pada tanggal 15 bagi seluruh wilayah Indonesia.

 
Gambar 7

Sedangkan GBT 26 Juni 2010 (lihat gambar 7) terjadi pada lunasi Rajab 1431 H. GBS ini juga tak dapat diamati secara utuh karena sebagian tahapnya telah terjadi tatkala Bulan belum terbit dari Indonesia. Nampak bahwa dalam penetapan tanggal 1, baik wujudul hilal maupun imkan rukyat menghasilkan angka yang sama alias kompak. Puncak GBT terjadi pukul 18:39 WIB atau hanya berselisih 9 menit dengan saat istikbal berdasarkan hasil perhitungan. Jika dikorelasikan, seluruh tahap GBS ini terjadi pada tanggal 13 - 14 Rajab 1431 H dengan istikbalnya sendiri terjadi sebelum Matahari terbenam. Sehingga istikbal terjadi saat masih tanggal 13 khususnya bagi sebagian wilayah Indonesia di barat, sementara sebagian lainnya sudah memasuki tanggal 14.

 
Gambar 8

GBT 16 Juni 2011 (lihat gambar 8) terjadi pada lunasi Rajab 1432 H. GBT ini dapat diamati secara utuh seluruh tahapnya dari sebagian besar wilayah Indonesia. Nampak bahwa dalam penetapan tanggal 1, baik wujudul hilal maupun imkan rukyat menghasilkan angka yang sama alias kompak. Puncak GBT terjadi pukul 03:12 WIB atau hanya berselisih 1 menit dengan saat istikbal berdasarkan hasil perhitungan. Jika dikorelasikan, seluruh tahap GBT ini terjadi pada tanggal 14 Rajab 1432 H dengan istikbal pun pada tanggal 14 bagi seluruh wilayah Indonesia.

4. Kesimpulan

Cuplikan dari empat peristiwa gerhana Bulan yang berbeda sepanjang 2007 - 2011 meruntuhkan asumsi bahwa Bulan purnama selalu bertepatan dengan tanggal 15. Bulan purnama, atau oposisi Bulan-Matahari, atau istikbal, ternyata bisa terjadi pada tanggal 13, 14, 15 ataupun 16 Hijriyyah, baik menurut wujudul hilal maupun imkan rukyat. Dalam pengembangan lebih lanjut, menetapkan tanggal 1 Hijriyyah berdasarkan interpolasi balik Bulan purnama adalah membangun asumsi di atas asumsi yang telah runtuh. Sehingga justru malah membingungkan. Karena bisa terjadi, bila dari saat Bulan purnama ditarik mundur 15 hari guna menetapkan tanggal 1, maka tanggal 1 tersebut justru bertepatan dengan situasi sebelum Bulan dan Matahari mengalami konjungsi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Bulan purnama tidak dapat dijadikan sebagai indikator tanggal 15 Hijriyyah. Jika dibalik, tanggal 15 Hijriyyah selalu bertepatan dengan Bulan purnama adalah mitos.

Movie Gerhana Bulan Total Tanggal 10 Desember 2011

Silahkan copy dan pasti widget Gerhana Bulan Total berikut untuk ditempelkan pada halaman website anda:

<object width="400" height="300" ><param name="allowfullscreen" value="true" /><param name="movie" value="http://www.facebook.com/v/2826197382210" /><embed src="http://www.facebook.com/v/2826197382210" type="application/x-shockwave-flash" allowfullscreen="true" width="400" height="300"></embed></object>

Untuk melihat movie-nya silahkan akses ini: http://www.facebook.com/v/2826197382210 dan dapat didownload dari link berikut: http://ifile.it/dvi1036/gerhana-bulan-total-10-Desember-2-11.avi

Kamis, 08 Desember 2011

SERBA-SERBI GERHANA

Dr. Eng. Rinto Anugraha

Fisika UGM

Gerhana merupakan salah satu tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Ada dua jenis gerhana yang dapat disaksikan di bumi, yaitu gerhana matahari dan gerhana bulan. Gerhana matahari terjadi ketika matahari, bulan dan bumi terletak pada suatu garis lurus, sedangkan gerhana bulan terjadi ketika matahari, bumi dan bulan terletak pada suatu garis lurus. Tidak setiap fase konjungsi terjadi gerhana matahari, dan tidak setiap fase bulan purnama terjadi gerhana bulan. Hal ini disebabkan kemiringan bidang rotasi bulan mengitari bumi sebesar sekitar 5 derajat terhadap bidang ekliptika.

Untuk suatu tempat di permukaan bumi yang dapat mengamati suatu gerhana matahari, gerhana tersebut dapat berupa gerhana total, parsial atau cincin. Namun jika kita tinjau sebuah gerhana matahari untuk bumi secara umum, sesungguhnya ada 6 tipe gerhana:

Tipe P : tipe gerhana matahari parsial, dimana hanya ebagian dari kerucut umbra bulan yang mengenai bumi. Pengamat di daerah yang memungkinkan untuk melihat (region of visibility) hanya dapat melihat sebuah gerhana parsial.
tipe T: tipe gerhana total yaitu gerhana sentral yang mana kerucut umbra mengenai bumi. Pada gerhana sentral, sumbu bayangan bulan mengenai permukaan bumi. Pada jenis gerhana ini, dikenal istilah garis sentral (central line) dimana garis ini menghubungkan pusat cakram bulan ke pusat cakram matahari.
tipe A : tipe gerhana cincin yaitu gerhana sentral yang mana perpanjangan kerucut umbra mengenai bumi.
tipe A-T : tipe cincin-total yaitu gerhana sentral dimana sebagian gerhana berupa gerhana total sedang sebagian lainnya berupa gerhana cincin.
(T) : gerhana non-sentral total, dimana hanya sebagian dari kerucut umbra yang mengenai permukaan bumi (yaitu di daerah kutub), tetapi sumbu kerucut umbra tidak mengenai permukaan bumi, sehingga gerhana ini bukan gerhana sentral.
(A) : gerhana non-sentral cincin, dimana hanya sebagian dari perpanjangan kerucut umbra yang mengenai (yaitu di daerah kutub), tetapi sumbu kerucut umbra tidak mengenai permukaan bumi.

Tipe gerhana yang paling sering muncul adalah tipe P, T dan A. Ketika sebuah gerhana matahari bukan gerhana sentral, tipe yang paling sering adalah tipe P.

Perlu diketahui bahwa gerhana total maupun cincin terlihat sebagai gerhana total atau gerhana cincin hanya dari lintasan yang cukup sempit (lintasan garis sentral) di permukaan bumi. Di sebelah utara maupun selatan lintasan tersebut, sebagian besarnya hanya dapat menyaksikan gerhana parsial.

Sementara itu ada tiga tipe gerhana bulan, yaitu

t : gerhana total, dimana bulan berada sepenuhnya di dalam kerucut umbra bumi.
p : gerhana parsial, dimana bulan hanya sebagian berada di dalam kerucut umbra bumi.
pen : gerhana penumbra, dimana bumi berada di dalam kerucut luar (penumbra) tetapi tidak memasuki kerucut umbra.

Gerhana bulan penumbra hampir-hampir tidak dapat dideteksi secara visual, kecuali jika magnitudenya lebih besar daripada 0,7. Teori dan statistik gerhana tidak akan lengkap tanpa gerhana bulan penumbra, sehingga jenis gerhana ini perlu dihitung kontribusinya.



Jumlah gerhana dalam setahun

Disini, yang dimaksud dengan jumlah gerhana, baik gerhana matahari maupun bulan adalah gerhana yang terjadi di bumi secara keseluruhan, bukan hanya pada satu daerah tertentu di bumi. Kemudian yang dimaksud dengan setahun adalah sejak 1 Januari hingga 31 Desember. Namun terkadang kita bisa mendefinisikan 1 tahun untuk konteks disini sebagai 365 hari, dimana tanggal pertama tidak selalu 1 Januari. Bisa saja 1 tahun disini adalah misalnya sejak 30 Juli 1916 hingga 29 Juli 1917.

Dalam satu tahun kalender (1 Januari hingga 31 Desember), bisa terjadi hingga 5 kali gerhana matahari, seperti yang terjadi pada tahun 1805, 1935, dan Insya Allah tahun 2206. Namun demikian dalam rentang 365 hari, bisa terjadi 5 kali gerhana matahari, seperti dalam rentang antara 30 Juli 1916 hingga 29 Juli 1917, yaitu:

30 Juli 1916 A
24 Desember 1916 P
23 Januari 1917 P
19 Juni 1917 P
19 Juli 1917 P.

Dalam setahun kalender, bisa terjadi hingga 3 kali gerhana bulan total, seperti yang terjadi pada tahun 1982. Sementara itu dalam rentang 365 hari, juga bisa terjadi 3 kali gerhana bulan total, seperti dalam rentang antara 21 Januari 2000 hingga 20 Januari 2001, yaitu:

21 Januari 2000
16 Juli 2000
9 Januari 2001.

Kali ini akan ditinjau jumlah gerhana (bulan dan matahari) yang terjadi dalam setahun kalender. Paling sedikit terdapat empat gerhana, yaitu dua gerhana matahari dan dua gerhana bulan. Untuk gerhana bulan ini, satu atau kedua gerhana bulan dapat berupa gerhana penumbra. Contohnya pada tahun 1995.

15 April p
29 April A
8 Oktober pen
24 Oktober T.

Jumlah maksimum gerhana dalam setahun adalah 7 buah, dan ini terjadi dalam 4 kemungkinan sebagai berikut:

5 gerhana matahari + 2 gerhana bulan, seperti pada tahun 1935, 2206.
4 gerhana matahari + 3 gerhana bulan, seperti pada tahun 1982, 2094.
3 gerhana matahari + 4 gerhana bulan, seperti pada tahun 1973, 2038.
2 gerhana matahari + 5 gerhana bulan, seperti pada tahun 1879, 2132.

Sebagai contoh, pada tahun 1982 terjadi 7 buah gerhana yaitu 4 gerhana matahari dan 3 gerhana bulan yang bentuknya sebagai berikut:

9 Januari gerhana bulan total
25 Januari gerhana matahari parsial
21 Juni gerhana matahari parsial
6 Juli gerhana bulan total
20 Juli gerhana matahari parsial
15 Desember gerhana matahari parsial
30 Desember gerhana bulan total

Seperti telah ditulis di atas, dalam setahun kalender, maksimum terdapat 5 kali gerhana matahari. Dalam rentang 4000 tahun sejak tahun -600 hingga tahun 3400, secara perhitungan hanya terdapat 14 tahun yang memiliki 5 kali gerhana matahari dalam setahun, yaitu tahun -568, -503, -438, -373, 1255, 1805, 1935, 2206, 2709, 2774, 2839, 2904, 3295 dan 3360. Catat bahwa distribusi tahunnya tidak beraturan: ada tiga kasus dari tahun -568 hingga -438 (rentang 130 tahun) dan tiga kasus dari tahun 2709 hingga 2839 (rentang 130 tahun), tetapi tidak terjadi sejak tahun -373 hingga 1255 (rentang lebih dari 1600 tahun). Untuk keempat belas tahun di atas, empat dari lima gerhana dalam setahun adalah tipe parsial atau P, sisa tipe gerhana adalah tipe cincin atau A (seperti pada tahun 1935) atau tipe total (seperti pada tahun 2774).

Jumlah gerhana matahari paling sedikit dalam setahun adalah dua kali. Kedua-duanya dapat berupa gerhana matahari parsial, sebagaimana pada tahun 1996 dan 2004.

Jumlah maksimum gerhana bulan dalam setahun kalender adalah lima buah. Dalam rentang 900 tahun antara tahun 1600, ada lima gerhana bulan setahun pada tahun-tahun berikut ini: 1676, 1694, 1749, 1879, 2132, 2262 dan 2400. Pada kasus-kasus di atas, kebanyakan empat dari lima gerhana bulan bertipe penumbra.

Jumlah gerhana bulan paling sedikit dalam setahun adalah dua buah. Keduanya dapat berupa gerhana penumbra, sebagaimana pada tahun 1966 dan 2016.

Seluruh gerhana matahari dalam satu tahun dapat berupa tipe P, sebagai contoh pada tahun 1996 (dua gerhana), tahun 2018 (tiga gerhana) dan tahun 2000 (empat gerhana). Pada tahun-tahun tersebut, tidak ada gerhana total atau cincin.

Dalam setahun, maksimum terdapat dua kali gerhana matahari total. Contohnya, Insya Allah pada tahun 2057. Adalah tidak mungkin terdapat tiga gerhana matahari total dalam setahun, bahkan jika kita masukkan gerhana dengan tipe A-T dan (T).

Sementara itu untuk gerhana matahari cincin, bisa terdapat dua kali dalam setahun, sebagai contoh pada tahun 1951 dan 1973. Jumlah maksimum gerhana matahari cincin yang "murni" dalam setahun adalah dua kali. Yang dimaksud dengan gerhana cincin yang "murni" , yaitu jika tipe A-T (cincin-total) tidak dimasukkan.

Namun jika tipe A-T dimasukkan, jumlah maksimum gerhana matahari cincin (yaitu tipe A dan tipe A-T) dalam setahun ada tiga kali. Untuk kasus tiga kali ini, bisa terdapat satu cincin dan dua cincin-total, atau dua cincin dan satu cincin-total. Antara tahun -2000 hingga tahun 1700, terdapat 10 buah tahun yang berisi tiga gerhana cincin ini dalam setahun, yaitu tahun -1944, -484, -400, -139, 1144, 1228, 1339, 1405, 1489 dan tahun 1966.



Keteraturan dalam gerhana

Telah umum diketahui bahwa gerhana matahari dan bulan memiliki keteraturan setelah suatu periode waktu selama 223 lunasi (1 lunasi = rata-rata 1 bulan sinodik = 29 hari 12 jam 44 menit 3 detik) atau sekitar 6585 1/3 hari, yaitu 18 tahun, 10 atau 11 hari dan 8 jam. Ini dikenal sebagai peride Saros. Adanya tambahan sebesar 8 jam tersebut yang setara dengan bujur 120 derajat menyebabkan daerah visibilitas gerhana matahari setelah satu periode tersebut akan bergeser sebesar kira-kira bujur geografis 120 derajat ke arah barat. Sebagai contoh, peta gerhana matahari total pada tanggal 3 November 1994 serta gerhana total berikutnya setelah satu periode Saros pada tanggal 13 November 2012. Pada gerhana pertama, lintasan total melewati Amerika Selatan, Samudra Atlantik hingga selatan Afrika, sedangkan pada gerhana kedua melewati sebagian Australia dan Samudra Pasifik.

Selain periode Saros, ada pula yang disebut sebagai periode 358 lunasi, atau 29 tahun kurang 20 hari, yang dikenal sebagai periode Inex. Periode Inex ini sama dengan 388,5 revolusi draconic (dari node ke node). Pecahan 0,5 ini memiliki konsekuensi bahwa periode Inex mengambil tempat bergantian, antara satu node dengan node yang lain. Sehingga, sebuah gerhana matahari yang terlihat di belahan bumi utara, maka setelah satu periode Inex, gerhana matahari berikutnya akan terlihat di belahan bumi selatan. Satu Inex berikutnya akan kembali ke belahan bumi utara. Sebagai contoh:

6 Mei 1845 gerhana cincin, terlihat di Laut Arktik, titik turun bulan
16 April 1874, gerhana total, terlihat di Antartika, titik naik bulan
29 Maret 1903, gerhana cincin, terlihat di Siberia, titik turun bulan
7 Maret 1932, gerhana cincin, terlihat di Antartika, titik naik bulan
15 Februari 1961, gerhana total, terlihat di Rusia, titik turun bulan
26 Januari 1990, gerhana cincin, terlihat di Antartika, titik naik bulan, dan seterusnya.

Ada pula periode yang disebut sebagai Semester, yang sama dengan 6 lunasi, sekitar 177 hari atau 0,49 tahun. Mirip seperti Inex, terjadi perubahan titik naik/turun bulan (node) dari satu gerhana ke gerhana berikutnya. Misalnya sebuah gerhana matahari terjadi di dekat salah satu kutub bumi, gerhana berikutnya setelah satu semester mengambil tempat di belahan bumi lainnya, namun secara umum dekat ke ekuator, begitu seterusnya.

Periode yang lain adalah Tritos yang memiliki periode 135 lunasi atau 11 tahun dikurangi satu bulan. Pergeseran terhadap titik node cukup kecil, hanya sekitar 0,5 derajat setelah satu Tritos. Sebagai contoh siklus Tritos berikut ini:

12 September 1931, parsial, belahan bumi utara
12 Agustus 1942, parsial, belahan bumi selatan
11 Juli 1953, parsial, belahan bumi utara
10 Juni 1964, parsial, belahan bumi selatan
11 Mei 1975, parsial, belahan bumi utara
9 April 1986, parsial, belahan bumi selatan
9 Maret 1997, total, belahan bumi utara
7 Februari 2008, cincin, belahan bumi selatan
6 Juni 2019, parsial, belahan bumi utara
5 Desember 2029, parsial, belahan bumi selatan
4 November 2040, parsial, belahan bumi utara
4 Oktober 2051, parsial, belahan bumi selatan, dan seterusnya.

Siklus lain yang terkenal adalah siklus Meton sebesar 235 lunasi atau 19 tahun. Setelah 19 tahun, fase bulan akan terulang pada tanggal kalender yang hampir sama. Siklus Meton adalah periodisitas yang baik untuk menentukan dengan cepat fase bulan pada masa lalu atau masa depan. Sebagai contoh, 190 tahun (10 siklus Meton) setelah gerhana matahari total pada fase bulan baru (new moon) 11 Juli 1991, maka akan didapatkan pula fase bulan baru pada 11 Juli 2181. Akan tetapi tidak ada gerhana matahari pada tanggal yang disebutkan terakhir ini. Karena itu siklus Meton tidak terlalu berguna untuk memprediksi terjadinya gerhana. Sebagai contoh, siklus Meton berikut ini yang berisi lima gerhana.

12 Agustus 1923, tidak ada gerhana
12 Agustus 1942, parsial
11 Agustus 1961, cincin
10 Agustus 1980, cincin
11 Agustus 1999, total
11 Agustus 2018, parsial
11 Agustus 2037, tidak ada gerhana



Fakta-fakta menarik tentang gerhana matahari

1. Tipe gerhana cincin-total atau A-T adalah tipe gerhana sentral, dimana sebagian lintasan adalah total dan sisanya cincin. Lebih tepat, sepanjang garis sentral, gerhana tersebut bermula sebagai cincin, kemudian menjadi total ketika bagian permukaan bumi yang lengkung lebih dekat ke bulan sehingga menjadi total, dan akhirnya kembali menjadi cincin pada akhir lintasan. Namun demikian, gerhana 3 November 2013 bertipe A-T akan menjadi sebuah kasus menarik. Disini, gerhana sentral akan bermula sebagai gerhana cincin, kemudian 15 detik berikutnya berubah menjadi total, dan terus total hingga akhir gerhana.

2. Dua gerhana matahari yang terjadi berturut-turut tidak pernah kedua-duanya berupa fase total. Namun demikian, dimungkinkan terdapat dua gerhana total dalam rentang kurang dari setengah tahun, tetapi salah satunya berupa gerhana bertipe A-T. Contohnya adalah

17 April 1912, tipe A-T
10 Oktober 1912, tipe T

Akan tetapi, dua gerhana sentral yang berturut-turut dapat berupa total kedua-duanya, tetapi dipisahkan oleh gerhana parsial. Sebagai contoh, gerhana total 11 Agustus 1999 dan 21 Juni 2001, dipisahkan oleh empat gerhana parsial pada tahun 2000.

3. Dua gerhana matahari yang terjadi berturut-turut bisa berupa kedua-duanya bertipe A-T, sebagai contoh gerhana 23 Desember 1908 dan 17 Juni 1909, 3 Oktober 1986 dan 29 Maret 1987.

4. Antara tahun -599 hingga tahun 3400 atau rentang 4000 tahun atau 40 abad, terdapat 9439 gerhana matahari, sehingga rata-rata sekitar 237 gerhana per abad. Selama 40 abad tersebut, tipe gerhana adalah sebagai berikut: 3344 gerhana parsial, 3071 gerhana cincin, 2508 gerhana total, 493 gerhana cincin-total, 58 gerhana cincin non-sentral, dan 19 gerhana total non-sentral. Namun demikiannya, distribusinya setiap abad tidak seragam. Sebagai contoh, antara tahun 1701 - 1800 terdapat 251 gerhana, sedangkan antara tahun 2001 - 2100 hanya terdapat 224 gerhana.

5. Pada dua fase bulan baru yang berturutan dapat terjadi gerhana matahari. Hampir seluruh kasus, kedua gerhana tersebut bertipe parsial, yang nampak dari belahan bumi yang berbeda. Sebagai contoh

21 Juni 1982, belahan bumi selatan (selatan Atlantik, Afrika Selatan)
20 Juli 1982, belahan bumi utara (Laut Arktik, negara-negara Skandinavia)

Sangat jarang terjadi, satu dari kedua gerhana berturutan pada dua fase bulan baru yang berturutan adalah gerhana parsial. Dalam rentang tahun -599 hingga tahun 3400, hanya terjadi 5 kali.


Penutup

Demikianlah beberapa serba-serbi gerhana matahari dan bulan yang merupakan salah satu fenomena alam paling indah sebagai tanda-tanda kebesaran ciptaan Allah SWT. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari peristiwa alam ini.


Referensi:

Jean Meeus, Astronomical Algorithm, Willmann-Bell, Virginia, 1991.

Jean Meeus, Elements of Solar Eclipses 1951-2200, Willmann-Bell, Virginia, 1989.

Jean Meeus, Mathematical Astronomy Morsel, Willmann-Bell, Virginia, 1997.

Selasa, 06 Desember 2011

Menyusun kalender tahun 2012

oleh Rinto Anugraha pada 6 Desember 2011 pukul 14:58

Sebentar lagi kalender Masehi tahun 2011 akan berakhir, dan akan diganti oleh kalender Masehi tahun 2012. Di dalam kalender Masehi atau kalender Gregorian terdapat beberapa tanggal penting, baik khususnya untuk ummat Islam maupun ummat non-muslim, yang berhubungan dengan hari-hari besar keagamaan atau ritual.

Berikut ini akan dijelaskan beberapa tanggal penting pada tahun 2012 yang ada hubungannya dengan ilmu hisab atau pergerakan matahari dan bulan.

Pertama kali, perlu diketahui bahwa tahun 2012 adalah tahun kabisat, karena tahun ini habis dibagi 4. Karena itu bulan Februari 2012 terdiri dari 29 hari sehingga tahun 2012 berisi 366 hari.

Fase-fase bulan
Sebelum membahas hari-hari besar Islam atau non-Islam, terlebih dahulu disebutkan data-data astronomis fase-fase bulan (moon phases) yang meliputi fase bulan baru (new moon) atau konjungsi geosentrik, fase seperempat pertama (first quarter), fase bulan purnama (full moon) dan fase seperempat akhir (last quarter). Berikut ini data fase-fase bulan untuk tahun 2012, dengan waktu dinyatakan dalam WIB (Tanggal/Bulan Jam:Menit) hingga menit terdekat. Perhitungan berdasarkan algoritma Meeus.

New Moon First Quarter Full Moon Last Quarter

01/01 13:15 09/01 14:30 16/01 16:08

23/01 14:39 31/01 11:10 08/02 04:54 15/02 00:04
22/02 05:35 01/03 08:22 08/03 16:39 15/03 08:25
22/03 21:37 31/03 02:41 07/04 02:19 13/04 17:50
21/04 14:18 29/04 16:58 06/05 10:35 13/05 04:47
21/05 06:47 29/05 03:16 04/06 18:12 11/06 17:41
19/06 22:02 27/06 10:30 04/07 01:52 11/07 08:48
19/07 11:24 26/07 15:56 02/08 10:27 10/08 01:55
17/08 22:54 24/08 20:54 31/08 20:58 08/09 20:15
16/09 09:11 23/09 02:41 30/09 10:19 08/10 14:33
15/10 19:02 22/10 10:32 30/10 02:49 07/11 07:36
14/11 05:08 20/11 21:31 28/11 21:46 06/12 22:31
13/12 15:42 20/12 12:19 28/12 17:21

Hari-hari besar dan awal bulan Islam 1433 H dan 1434 H
Di akhir tahun 2011 terdapat awal bulan Shafar 1433 H. Dengan mengambil lokasi di Jakarta, baik untuk hisab kriteria wujudul hilal maupun imkanurrukyat, 1 Shafar 1433 H = Senin, 26 Desember 2011. Sehingga shaum ayyamul bidh pada 3 hari di pertengahan bulan (setiap tanggal 13, 14 dan 15 bulan Islam) jatuh pada Sabtu, Ahad dan Senin, 7, 8 dan 9 Januari 2012.

Untuk selanjutnya, tahun 1433 H maupun tahun 2012 tidak perlu disebutkan lagi, kecuali jika masuk pada tahun 1434 H. Kriteria wujudul hilal disingkat WH, sedangkan kriteria imkanur rukyat disigkat IR. Ada lagi kriteria MABIMS yang merupakan singkatan dari Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura.

Di sebagian besar wilayah Indonesia pada tanggal 29 Shafar (Senin, 23 Januari) maghrib waktu setempat, moonset terjadi sebelum sunset meskipun konjungsi sudah terjadi. Hanya di sekitar Aceh dan Sumatra Utara, moonset terjadi setelah sunset, itupun dengan selisih waktu sekitar 2 menit. Dengan demikian secara efektif, baik kriteria WH maupun IR, 1 Rabi'ul Awwal, = Rabu, 25 Januari. Bulan Shafar berumur 30 hari. Tanggal 12 Rabi'ul Awwal yang ditetapkan sebagai Maulid Nabi Muhammad SAW, menurut kedua kriteria = Ahad, 5 Februari. Shaum ayyamul bidh dilaksanakan pada Senin - Rabu, 6 - 8 Februari.

Pada 29 Rabi'ul Awwal (Rabu, 22 Februari) saat maghrib di Jakarta, konjungsi sudah terjadi dengan umur bulan 12 jam 40 menit, moonset terjadi 9 menit setelah sunset, selisih ketinggian bulan dan matahari sekitar 3,1 derajat, selisih azimuth bulan dan matahari sekitar 7,3 derajat dan sudut elongasi sekitar 7,9 derajat. Namun, iluminasi cahaya bulan hanya 0,48%, dan menurut kriteria Odeh, "Not Visible Even With Optical Aid". Dengan demikian, menurut kriteria WH dan MABIMS, 1 Rabi'ul Akhir = Kamis, 23 Februari, tetapi menurut kriteria IR, 1 Rabi'ul Akhir = Jumat, 24 Februari. Jadi menurut WH, Rabi'ul Awwal berumur 29 hari, sedangkan menurut IR 30 hari. Shaum ayyamul bidh di bulan Rabi'ul Akhir menurut kriteria WH dilaksanakan pada Selasa - Kamis, 6 - 8 Maret, sedangkan menurut kriteria IR pada Rabu - Jumat, 7 - 9 Maret.

Menurut kriteria WH, 29 Rabi'ul Akhir terjadi pada hari Kamis, 22 Maret. Pada saat maghrib, bulan sudah terbenam dan konjungsi juga belum terjadi. Jadi menurut WH, Rabi'ul Akhir berumur 30 hari sehingga 1 Jumadil Ula = Sabtu, 24 Maret. Adapun menurut kriteria IR, 1 1 Jumadil Awwal juga = Sabtu, 24 Maret, namun Rabi'ul Akhir berumur 29 hari. Menurut kedua kriteria, shaum ayyamul bidh di bulan Jumadil Awwal dilaksanakan pada Kamis - Sabtu, 5 - 7 April.

Menurut kedua kriteria, bulan Jumadil Awwal berumur 30 hari sehingga 1 Jumadil Akhir jatuh pada tanggal yang sama, yaitu Senin, 23 April. Shaum ayyamul bidh di bulan Jumadil Akhir dilaksanakan pada Sabtu - Senin, 5 - 7 Mei.

Terjadi perbedaan antara kedua kriteria untuk 1 Rajab. Menurut WH, 1 Rajab = Selasa, 22 Mei, sedangkan menurut IR, Rabu, 23 Mei. Puasa pertengahan bulan Rajab menurut WH adalah Ahad - Selasa, 3 - 5 Juni, sedangkan IR adalah Senin - Rabu, 4 - 6 Juni. Isra' Mi'raj 27 Rajab menurut kriteria WH = Ahad, 17 Juni, sedangkan menurut kriteria IR = Senin, 18 Juni.

Tanggal 1 Sya'ban akan jatuh pada tanggal Masehi yang sama menurut kedua kriteria, yaitu Kamis, 21 Juni. Dalam hal ini, Rajab berumur 30 dan 29 hari, berturut-turut menurut kriteria WH dan IR. Puasa tengah bulan Sya'ban = Selasa - Kamis, 3 - 5 Juli.

Awal bulan Ramadhan Insya Allah akan terjadi perbedaan menurut kedua kriteria. Kriteria WH menyatakan bahwa 1 Ramadhan = Jumat, 20 Juli. Ini disebabkan pada Kamis maghrib 28 Juli di Jakarta, konjungsi sudah terjadi sekitar 6,5 jam, moonset terjadi 8 menit setelah sunset, selisih altitude bulan - matahari sekitar 2,8 derajat, selisih azimuth bulan - matahari sekitar 4,5 derajat, sudut elongasi sekitar 5,3 derajat. Akan tetapi kriteria IR menyatakan bahwa 1 Ramadhan = Sabtu, 21 Juli. Iluminasi cahaya bulan hanya sekitar 0,22%, dan kriteria Odeh menyatakan bahwa "Not Visible Even With Optical Aid".

Meskipun awal Ramadhan berbeda, tetapi Insya Allah Iedul Fitri akan jatuh pada tanggal Masehi yang sama, yaitu Ahad 19 Agustus. Jadi, menurut kriteria WH, puasa Ramadhan dilaksanakan selama 30 hari, sedangkan menurut IR hanya 29 hari. Hal ini disebabkan, 29 Ramadhan maghrib menurut kriteria WH, yaitu 17 Agustus maghrib di Jakarta, konjungsi belum terjadi, serta moonset sebelum sunset. Adapun pada 29 Ramadhan menurut kriteria IR, yaitu 18 Agustus maghrib di Jakarta, konjungsi sudah terjadi 19 jam yang lalu, moonset terjadi 31 menit setelah sunset, selisih altitude 8,5 derajat, selisih azimuth 7,3 derajat, sudut elongasi 11,1 derajat, sehingga menurut kriteria IR, sudah masuk bulan baru (new month). Selanjutnya, puasa tengah bulan Syawwal dilaksanakan pada Jumat - Ahad, 31 Agustus - 2 September.

Tanggal 1 Dzulqa'dah akan jatuh berbeda, dimana menurut WH = Senin, 17 September, sedangkan menurut IR = Selasa, 18 September. Pada Ahad maghrib tanggal 16 September di Jakarta, konjungsi sudah terjadi 8 jam 39 menit yang lalu, moonset 9 menit setelah sunset, selisih altitude bulan matahari 3,3 derajat, selisih azimuth bulan matahari 5,6 derajat, sudut elongasi 6,5 derajat, namun iluminasi hanya 0,32%. Kriteria Odeh berbunyi "Not Visible Even With Optical Aid". Umur bulan Syawwal menurut WH dan IR berturut-turut adalah 29 dan 30 hari. Puasa tengah bulan Dzulqa'dah terjadi pada Sabtu - Senin, 29 September - 1 Oktober menurut WH, sedangkan menurut IR adalah Ahad - Selasa, 30 September - 2 Oktober.

Tanggal 1 Dzulhijjah Insya Allah akan jatuh pada tanggal Masehi yang sama. Dalam hal ini, umur bulan Dzulqa'dah menurut WH dan IR berturut-turut adalah 30 dan 29 hari. Pada hari Senin, 15 Oktober (29 Dzulqa'dah menurut WH) saat maghrib di Jakarta, konjungsi belum terjadi, serta moonset sebelum sunset. Esok harinya Selasa, 16 Oktober (29 Dzulhijjah menurut IR), posisi bulan sudah cukup tinggi di Jakarta saat maghrib. Ketinggian bulan lebih dari 11 derajat, sudut elongasi lebih dari 13 derajat, iluminasi bulan 1,34%, dan kriteria Odeh menyatakan bahwa "Easily Visible By Naked Eye". Dengan demikian 1 Dzulhijjah akan jatuh pada Rabu, 17 Oktober.

Di Arab Saudi Insya Allah 1 Dzulhijjah juga akan jatuh pada Rabu, 17 Oktober. Di Makkah pada Senin, 15 Oktober saat maghrib, konjungsi sudah terjadi tetapi moonset terjadi sebelum sunset sehingga tidak mungkin dapat dirukyat. Semoga saja tidak terjadi false sighting (salah lihat) dimana ada yang mengaku melihat hilal tetapi sebetulnya yang dilihat tersebut secara astronomis bulan hilal.

Jadi wuquf di Arafah 9 Dzulhijjah akan jatuh pada Kamis, 25 Oktober. Hari Raya Iedul Adha jatuh pada Jumat 26 Oktober, dilanjutkan dengan 3 hari Tasyriq pada Sabtu - Senin, 27 - 29 Oktober. Umur bulan Dzulhijjah sebanyak 29 hari.

Keterangan-keterangan di atas adalah berkenaan dengan tahun 1433 H. Selanjutnya Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram 1434 H akan jatuh pada Kamis, 15 November. Puasa 10 Muharram 1434 H = Sabtu, 24 November. Puasa tengah bulan Muharram = Selasa - Kamis, 27 - 29 November.

Terakhir, 1 Shafar 1434 H = Jumat, 14 Desember (menurut WH), atau Sabtu, 15 Desember (menurut IR). Umur bulan Muharram adalah 29 hari (menurut WH) atau 30 hari (menurut IR). Puasa tengah bulan Shafar = Rabu - Jumat, 26 - 28 Desember (menurut WH), atau Kamis - Sabtu, 27 - 29 Desember (menurut IR).

Data-data di atas dapat disusun ke dalam tabel sebagai berikut

Bulan Hijriyah Awal (WH) Awal (IR) Umur (WH) Umur (IR)
Shafar 1433 H 26 Desember 2011 26 Desember 2011 30 hari 30 hari
Rabi'ul Awwal 1433 H 25 Januari 2012 25 Januari 2012 29 hari 30 hari
Rabi'ul Akhir 1433 H 23 Februari 2012 24 Februari 2012 30 hari 29 hari
Jumadil Awwal 1433 H 24 Maret 2012 24 Maret 2012 30 hari 30 hari
Jumadil Akhir 1433 H 23 April 2012 23 April 2012 29 hari 30 hari
Rajab 1433 H 22 Mei 2012 23 Mei 2012 30 hari 29 hari
Sya'ban 1433 H 21 Juni 2012 21 Juni 2012 29 hari 30 hari
Ramadhan 1433 H 20 Juli 2012 21 Juli 2012 30 hari 29 hari
Syawwal 1433 H 19 Agustus 2012 19 Agustus 2012 29 hari 30 hari
Dzulqa'dah 1433 H 17 September 2012 18 September 2012 30 hari 29 hari
Dzulhijjah 1433 H 17 Oktober 2012 17 Oktober 2012 29 hari 29 hari
Muharram 1434 H 15 November 2012 15 November 2012 29 hari 30 hari
Shafar 1434 H 14 Desember 2012 15 Desember 2012

(Cara memahami tabel di atas adalah sebagai berikut. Misalnya bulan Rabi'ul Awwal 1433 H. Awal atau tanggal 1 Rabi'ul Awwal 1433 H menurut WH = 25 Januari 2012. Umur bulan Rabi'ul Awwal 1433 H menurut WH = 29 hari, sehingga 1 Rabi'ul Akhir menurut WH adalah 23 Februari 2012.)

Hari-hari besar non-Islam
Ada beberapa hari besar non-Islam yang berkenaan dengan perhitungan astronomis. Adapun hari-hari besar non-Islam yang tidak ada hubungannya dengan perhitungan astronomis (seperti hari Natal setiap 25 Desember) tidak akan dibicarakan disini.

Kalender China berdasarkan atas gabungan kalender bulan dan matahari (lunisolar calendar). Penentuan Tahun Baru China atau Imlek adalah sebagai berikut. Koordinat tempat ditetapkan di Beijing, ibukota China yang memiliki waktu lokal = UT + 8. Awal bulan pada kalender China berdasarkan pada fase bulan baru (new moon). Titik balik musim dingin (winter solstice), atau saat ketika matahari berada pada deklinasi paling negatif di belahan bumi selatan selalu berada pada bulan ke 11 dalam kalender China.

Tahun 2011, winter solstice terjadi pada 22 Desember pukul 05:30 UT atau pukul 13:30 waktu lokal Beijing. Dua buah fase bulan baru setelah winter solstice ini berturut-turut terjadi pada 25 Desember 2011 pukul 02:06 waktu Beijing dan 23 Januari 2012 pukul 15:39 waktu Beijing. Karena itu tanggal 25 Desember 2011 adalah awal bulan ke 12, sehingga 23 Januari 2012 sebagai awal bulan ke 1 dari tahun China berikutnya. Jadi Tahun Baru China terjadi pada 23 Januari 2012.

Hari Paskah (Easter Day) menurut Meeus dalam bukunya Astronomical Algorithm dirumuskan sebagai berikut. Hari Paskah adalah hari Minggu pertama setelah fase bulan purnama yang terjadi pada atau setelah ekuinoks Maret. Pada tahun 2012 ekuinoks Maret terjadi pada tanggal 20 Maret pukul 05:14 UT. Kemudian, fase bulan purnama setelah ekuinoks Maret tersebut terjadi pada tanggal 6 April pukul 19:19 UT, sehingga hari Minggu Paskah jatuh pada tanggal 8 April 2012. Di kalender disebutkan tentang hari libur Jumat Paskah, yang berarti sama dengan tanggal 6 April 2012.

Selanjutnya, hari libur kenaikan Isa Al Masih menurut keyakinan Kristen dirayakan 40 hari setelah hari Paskah, namun selalu diambil hari Kamis. Jika hari libur Paskah yang diambil adalah Jumat, 6 April maka 40 hari berikutnya adalah Rabu, 16 Mei. Hari Kamisnya adalah 17 Mei, dan inilah hari libur kenaikan Isa Al Masih.

Hari Raya Waisak dalam agama Budha bertepatan dengan fase bulan purnama pada bulan Mei. Pada tahun 2012 di bulan Mei, fase bulan purnama terjadi tanggal 6 pukul 10:35 WIB. Karena itu hari libur Waisak jatuh pada Ahad, 6 Mei 2012.

Hari Raya Nyepi pada tahun 2012 jatuh pada Jumat, 23 Maret. Hari Raya ini sama dengan Tahun Baru Saka 1934, dimana angka 1934 = 2012 - 78. Tahun Saka dimulai sejak tahun 78 Masehi.

Ekuinoks dan Solstice
Seperti diketahui, matahari bergerak semu terhadap garis khatulistiwa bumi, dimana dua kali terletak tepat pada garis khatulistiwa (ekuinoks Maret dan September), satu kali di titik balik Utara (June solstice), dan satu kali terletak pada titik balik Selatan (December solstice). Pada tahun 2012, keempat moment tersebut terjadi pada

ekuinoks Maret tanggal 20 pukul 05:14 UT
titik balik Juni tanggal 20 pukul 23:09 UT
ekuinoks September tanggal 22 pukul 14:49 UT
titik balik Desember tanggal 21 pukul 11:11 UT.

Gerhana dan transit
Gerhana matahari cincin akan terjadi pada tanggal 20 Mei yang melewati Asia Timur, sebelah Utara Samudra Pasifik, dan bagian Barat Amerika. Gerhana sebagian akan nampak di sebagian besar Asia, Laut pasifik dan Amerika Utara.

Gerhana bulan sebagian akan terjadi pada tanggal 4 Juni. Gerhana ini bisa diamati di Indonesia khususnya Jawa, Sumatra dan Kalimantan. Awal fase Umbra terjadi pada pukul 10 UT atau 17 WIB, dan akhir fase Umbra terjadi pada pukul 12:06 UT atau pukul 19:06 UT. Karena itu gerhana bulan sebagian ini diamati di Indonesia pada saat bulan sedang terbit (moonrise).

Gerhana matahari total akan terjadi pada tanggal 13 November. Lintasan yang merasakan gerhana total dimulai dari Australia Utara dan melalui Samudra Pasifik.



Gerhana bulan penumbral pada 28 November.
Fenomena transit, ketika planet melewati muka matahari dilihat dari bumi hanya terjadi untuk planet Merkurius dan Venus. Pada tanggal 5 atau 6 Juni (bergantung dari dimanakah tempat di bumi yang dapat melihat), akan terjadi transit Venus. Transit ini, dimulai dari tanggal 5 Juni pukul 22:10 UT (atau 6 Juni pukul 5:10 WIB) dan berakhir tanggal 6 Juni pukul 04:50 UT (atau 6 Juni pukul 11:50 UT). Dari Indonesia, fenomena transit ini akan dapat diamati pada tanggal 6 Juni dimulai dari sekitar matahari terbit hingga menjelang siang.

Hari Meluruskan Arah Kiblat
Setiap tahun, dua kali matahari berada di atas Ka'bah, sehingga seluruh bayangan benda oleh sinar matahari akan menghadap ke arah Ka'bah. Karena 2012 merupakan tahun kabisat, maka peristiwa itu akan terjadi pada tanggal 27 Mei pukul 12:18 waktu lokal Saudi atau pukul 16:18 WIB, serta pada tanggal 15 Juli pukul 12:27 waktu lokal Saudi atau pukul 16:27 WIB. Pengamatan ini masih bisa dilakukan pada rentang dua hari sebelum dan sesudahnya, serta pada waktu sekitar tiga menit sebelum dan sesudahnya.


Demikian tulisan tentang beberapa hal penting dalam hisab dan kalender tahun 2012. Semoga bermanfaat.


Dr. Eng. Rinto Anugraha

Fisika UGM

Asmaul Husna



Daftar 99 Asmaul Husna: Nama-nama Allah yang baik, nama-nama Allah yang Indah dan nama-nama Allah yang agung ini sekaligus menunjukkan sifat-sifatNya yang Maha Sempurna. Semoga Asmaul Husna ini bisa dijadikan dzikir, pengantar do’a-do’a dan bisa mengingatkan betapa kita begitu kecil dan bukan apa-apa di hadapanNya


1.Ar RahmaanMaha Pengasih, kepada segala makhluk-Nya (secara umum)
2.Ar RahiimMaha Penyayang, kepada yang beriman (secara khusus)
3.Al MalikMaha Berkuasa, atas makhluk dan alam semesta
4.Al QudduusMaha Suci, atas segala noda, kerendahan, dari dari hal yang baru
5.As SalaamMaha Menyelamatkan, sumber segala keselamatan
6.Al Mu’minMaha Pemelihara Keamanan, sumber keamanan dan ketentraman
7.Al MuhaiminMaha Penjaga dan Pemelihara, atas rezeki, kehidupan dan umur
8.Al AziizMaha Mulia dan Perkasa, sumber kekuatan dan ketangguhan
9.Al-JabbaarMaha Perkasa, yang kehendak-Nya tidak dapat diingkari
10.Al-MutakabbirMaha Megah, pemilik segala kebesaran
11.Al KhaliiqMaha Maha Pencipta, seluruh jagat raya ini atas kehendak-Nya
12.Al Baari’Maha Melepaskan, suatu benda dari benda lain,keseimbangan
13.Al MushawwirMaha Pembentuk, dan pencipta aneka ragam rupa makhluk
14.Al GhaffaarMaha Pengampun,dosa jin dan manusia yang bertobat,kecuali syirik
15.Al QahhaarMaha Pemaksa, mampu memaksa makhluk-Nya atas kehendak-Nya
16.Al WahhabMaha Pemberi, yang melimpahkan karuniaNya
17.Al RazzaaqMaha Pemberi Rezeki, yang tiada putus-putusnya
18.Al FattaahMaha Pembuka (Rahmat)
19.Al ‘AliimMaha Mengetahui, atas segala makhluk-Nya
20.Al QaabidhMaha Pencabut, mencabut kenikmatan dan menyempitkan rezeki
21.Al BaasithMaha Melapangkan: Rezeki dan kemudahan hidup
22.Al KhaafidhMaha Merendahkan, martabat makhlukNya
23.Ar Raafi’Maha Meninggikan, martabat makhluk-Nya
24.Al Mu’izzMaha Pemberi Kemuliaan, keluhuran kehormatan
25.Al MudzillMaha Pemberi Kehinaan, hina-dina dan kerendahan
26.As Samii’Maha Mendengar, suara hati bahkan yang lebih halus lagi
27.Al BashiirMaha Melihat, yang sehalus dan serahasia-rahasianya
28.Al HakamMaha Menetapkan Hukum, keputusan yang tepat atas segala perkara
29.Al’AdlMaha Adil mengatur setiap perkara dengan keadilan-Nya
30.Al LathiifMaha Lembut, penyantun dengan halus atas makhluk-Nya
31.Al KhabiirMaha Waspada, atas setiap rahasia serta memahami maknanya
32.Al HaliimMaha Penyantun, tidak cepat menjatuhkan hukuman orang berdosa
33.Al ‘AzhiimMaha Agung, segala urusan ada dalam kuasa-Nya
34.Al GhafuurMaha Pengampun kepada makhluk-Nya
35.Asy SyakuurMaha Mensyukuri, pembalas jasa atas perbuatan baik makhluk-Nya
36.Al ‘AliyyMaha Tinggi, tidak ada yang mengatasinya
37.Al KabiirMaha Besar
38.Al HafiizhMaha Pemelihara, tidak sulit dan tidak berat memelihara ciptaan-Nya
39.Al MuqiitMaha Pemelihara,menjaga dan berkuasa atas makhluk-Nya
40.Al HasiibMaha Pembuat Perhitungan,mengetahui dan mencukupi kebutuhan
41.Al JaliilMaha Luhur, pemilik keagungan, kekayaan, kesucian, kmuliaan
42.Al KariimMaha Mulia, pemurah lagi mulia
43.Ar RaqiibMaha Pengawas, sehingga tak mungkin lepas dari pengawasan
44.Al MujiibMaha Mengabulkan, menolong segala pemohonan makhluk-Nya
45.Al Waasi’Maha Luas, kuasa dan rahmat-Nya
46.Al HakiimMaha Bijaksana, mengatur segala urusan dan hukum-hukumNya
47.Al WaduudMaha Mengasihi, dan dicintai oleh Makhluk-Nya
48.Al MajiidMaha Mulia, pemberi nikmat tiada henti-hentinya
49.Al Baa’itsMaha Membangkitkan, makhluk-Nya di Hari Kiamat
50.Asy SyahiidMaha Menyaksikan,yang hadir dimanapun tak lepas dari tilik-Nya
51.Al HaqqMaha Benar, yang tetap dalam kebenaran
52.Al WakiilMaha Pemanggul Amanah, mampu mengatasi segala masalah
53.Al QawiyyuMaha Kuat, sumber kekuatan dan tidak merasa lelah
54.Al MatiinMaha Kokoh, hebat, mampu dan teguh keputusan-Nya
55.Al WaliyyuMaha Melindungi,senantiasa melindungi hamba-hamba-Nya
56.Al HamiidMaha Terpuji, tumpuan segala puja dan puji
57.Al MuhshiiMaha Penghitung, mengetahui jumlah dan ukuran apapun
58.Al Mubdi’Maha Memulai, menciptakan makhlukNya tanpa mencontoh
59.Al Mu’iidMaha Mengembalikan
60.Al MuhyiMaha Menghidupkan, Dzat Yang Hidup dan Menghidupkan
61.Al MumiitMaha Mematikan, menentukan hidup mati makhluk-Nya
62.Al HayyuMaha Hidup, hiup kekal dan tidak berakhir dengan kematian
63.Al QayyuumMaha Berdiri Sendiri/Mandiri, tumpuan alam semesta, tidak pernah lupa dan tidur, menguasai isi langit dan bumi
64.Al WaajidMaha Menemukan, memperoleh apa-apa yang dikehendaki-Nya
65.Al MajiidMaha Mulia, Dzat Yang Mahamulia
66.Al WahiidMaha Tunggal, Dzat, Sifat, Perbuatan, Nama dan Hukum-Nya
67.Al AhadMaha Esa, tiada duanya
68.Ash ShamadMaha Dibutuhkan, tempat bergantung segala sesuatu
69.Al QaadirMaha Kuasa,mampu menetukan apa yang dikehendakiNya
70.Al MuqtadirMaha Berkuasa, berkuasa dan menguasai semesta alam
71.Al MuqaddimMaha Mendahulukan, apa yang patut didahulukan, mengubah rencana yang trcatat dalam Lauh Mahfudz
72.Al Mu’akhkhirMaha Mengakhirkan, menunda apa yang seharusnya terjadi
73.Al AwwalMaha Permulaan, Dzat pertama ada dan tidak berpermulaan
74.Al AakhirMaha Akhir/Penghabisan, paling akhir, kekal abadi, tiada kesudahan
75.Azh ZhaahirMaha Nyata, kebenaran, perbuatan dan ada-Nya
76.Al BaathinMaha Ghaib/Tersembunyi, dari pancaindera manusia
77.Al WaaliiMaha Memerintah, mengarahkan, mengatur, dan merencanakan
78.Al Muta’aaliMaha Tinggi
79.Al BarrMaha Dermawan, pemberi bermacam nikmat bagi makhluk-Nya
80.At TawwaabMahaPenerima Taubat, atas sifat rahman dan rahim-Nya,Dia senantiasa menerima taubat hamba-hambaNya yang berdosa, kecuali syirik
81.Al MuntaqimMaha Penyiksa, menghukum yang melanggar hukum-Nya dgn adil
82.Al ‘AfuwwMaha Pemaaf, pemaaf kpd hamba yang memohon maaf-Nya
83.Ar Ra’uufMaha Pengasih, mengungguli kasih saying orangtua kepada anaknya
84.Maalikul MulkiMaha Menguasai Segala Kerajaan, memiliki kekuasaan abadi
85.Dzul Jalaal Wal IkraamMaha Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan, bersifat Maha Agung yang selayaknya dimuliakan
86.Al MuqsithMaha Adil, dalam menjalankan keadilan dan hukum yang adil
87.Al Jaami’Maha Menghimpun atau Pengumpul
88.Al GhaniyyMaka Kaya, sangat sempurna kekayaanNya tidak memerlukan bantuan makhlukNya
89.Al MughniyMaha Pemberi Kekayaan, pemberi kekayaan kepada hamba-hamba-Nya
90.Al Maani’Maha Mencegah, mencegah segala sesuatu, baik marabahaya, bencana alam, maupun kenikmatan yang didambakan (jika menghendaki)
91.Adh DhaarrMaha Pemberi Derita/Bahaya, memberi penderitaan makhluk-Nya
92.An Naafi’Maha Pemberi Manfaat, memberi kemanfaatan dan kebaikan
93.An NuurMaha Bercahaya, kepada semesta alam, wajah, jiwa dan kalbu hamba-Nya
94.Al HaadiiMaha Pemberi Petunjuk,membibing ke jalan keselamatan
95.Al Badii’Maha Pencipta, semesta alam tanpa mencontoh
96.Al BaaqiiMaha Kekal, kekal abadi tidak mengalami perubahan, tidak akan binasa dan berakhir
97.Al WaaritsMaha Pewaris, pemilik segalanya, manusia pemilik sementara
98.Ar RasyiidMaha Pandai, membimbing dan menunjukkan manusia ke jalan lurus
99.Ash ShabuurMaha Penyabar, sabar tidak cepat memberi pembalasan , berkenan menerima tobat atas segala dosa,kecuali dosa syirik
Untuk mengetahui lebih detail Asmaul husna ini, baik hadits, rincian qur'an yang menerangkannya dan beberapa versi lain para blogger dan semua netter bisa melihatnya di Paman Google atau bisa langsung cek di Wikipedia dan jika ingin mendawamkan (mengamalkan) sebagai dzikir rutin, untuk lebih semangatnya silahkan lihat dulu faedah dan fadhilah Asmaul Husna di Muslim-Indonesia

Sekarag mari dengarkan, nikmati, renungkan, dan amalkan MP3 Asmaul Husna berikut ini:









Sumber: http://diary4share.blogspot.com/2010/01/animasi-islamic-yang-cantik-99-asmaul.html

Minggu, 04 Desember 2011

Serat Jayabaya

Wallahu a'lam bishawab. Jayabaya tidak meramal tetapi mengetahui secara arif-keilmuan kerusakan apa saja yang akan terjadi/terlihat secara pribadi dan sosial jika hati manusia sudah rusak. Camkanlah! Mana saja yang sekarang sudah terlihat!

Serat Jayabaya
-----------------------------
Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran.
Tanah Jawa kalungan wesi.
Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang.
Kali ilang kedhunge.
Pasar ilang kumandhang.
Iku tandha yen tekane jaman Jayabaya wis cedhak.
Bumi saya suwe saya mengkeret.
Sekilan bumi dipajeki.
Jaran doyan mangan sambel.
Wong wadon nganggo pakeyan lanang.
Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking jaman.
Akeh janji ora ditetepi.
Akeh wong wani nglanggar sumpahe dhewe.
Manungsa padha seneng nyalah.
Ora ngendahake hukum Allah.
Barang jahat diangkat-angkat.
Barang suci dibenci.
Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit.
Lali kamanungsan.
Lali kabecikan.
Lali sanak lali kadang.
Akeh bapa lali anak.
Akeh anak wani nglawan ibu.
Nantang bapa.
Sedulur padha cidra.
Kulawarga padha curiga.
Kanca dadi mungsuh.
Akeh manungsa lali asale.
Ukuman Ratu ora adil.
Akeh pangkat sing jahat lan ganjil.
Akeh kelakuan sing ganjil.
Wong apik-apik padha kapencil.
Akeh wong nyambut gawe apik-apik padha krasa isin.
Luwih utama ngapusi.
Wegah nyambut gawe.
Kepingin urip mewah.
Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka.
Wong bener thenger-thenger.
Wong salah bungah.
Wong apik ditampik-tampik.
Wong jahat munggah pangkat.
Wong agung kasinggung.
Wong ala kapuja.
Wong wadon ilang kawirangane.
Wong lanang ilang kaprawirane.
Akeh wong lanang ora duwe bojo.
Akeh wong wadon ora setya marang bojone.
Akeh ibu padha ngedol anake.
Akeh wong wadon ngedol awake.
Akeh wong ijol bebojo.
Wong wadon nunggang jaran.
Wong lanang linggih plangki.
Randha seuang loro.
Prawan seaga lima.
Dhudha pincang laku sembilan uang.
Akeh wong ngedol ngelmu.
Akeh wong ngaku-aku.
Njabane putih njerone dhadhu.
Ngakune suci, nanging sucine palsu.
Akeh bujuk akeh lojo.
Akeh udan salah mangsa.
Akeh prawan tuwa.
Akeh randha nglairake anak.
Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne.
Agama akeh sing nantang.
Prikamanungsan saya ilang.
Omah suci dibenci.
Omah ala saya dipuja.
Wong wadon lacur ing ngendi-endi.
Akeh laknat.
Akeh pengkianat.
Anak mangan bapak.
Sedulur mangan sedulur.
Kanca dadi mungsuh.
Guru disatru.
Tangga padha curiga.
Kana-kene saya angkara murka.
Sing weruh kebubuhan.
Sing ora weruh ketutuh.
Besuk yen ana peperangan.
Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor.
Akeh wong becik saya sengsara.
Wong jahat saya seneng.
Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul.
Wong salah dianggep bener.
Pengkhianat nikmat.
Durjana saya sempurna.
Wong jahat munggah pangkat.
Wong lugu kebelenggu.
Wong mulya dikunjara.
Sing curang garang.
Sing jujur kojur.
Pedagang akeh sing keplarang.
Wong main akeh sing ndadi.
Akeh barang haram.
Akeh anak haram.
Wong wadon nglamar wong lanang.
Wong lanang ngasorake drajate dhewe.
Akeh barang-barang mlebu luang.
Akeh wong kaliren lan wuda.
Wong tuku ngglenik sing dodol.
Sing dodol akal okol.
Wong golek pangan kaya gabah diinteri.
Sing kebat kliwat.
Sing telah sambat.
Sing gedhe kesasar.
Sing cilik kepleset.
Sing anggak ketunggak.
Sing wedi mati.
Sing nekat mbrekat.
Sing jerih ketindhih.
Sing ngawur makmur.
Sing ngati-ati ngrintih.
Sing ngedan keduman.
Sing waras nggagas.
Wong tani ditaleni.
Wong dora ura-ura.
Ratu ora netepi janji, musna panguwasane.
Bupati dadi rakyat.
Wong cilik dadi priyayi.
Sing mendele dadi gedhe.
Sing jujur kojur.
Akeh omah ing ndhuwur jaran.
Wong mangan wong.
Anak lali bapak.
Wong tuwa lali tuwane.
Pedagang adol barang saya laris.
Bandhane saya ludhes.
Akeh wong mati kaliren ing sisihe pangan.
Akeh wong nyekel bandha nanging uripe sangsara.
Sing edan bisa dandan.
Sing bengkong bisa nggalang gedhong.
Wong waras lan adil uripe nggrantes lan kepencil.
Ana peperangan ing njero.
Timbul amarga para pangkat akeh sing padha salah paham.
Durjana saya ngambra-ambra.
Penjahat saya tambah.
Wong apik saya sengsara.
Akeh wong mati jalaran saka peperangan.
Kebingungan lan kobongan.
Wong bener saya thenger-thenger.
Wong salah saya bungah-bungah.
Akeh bandha musa ora karuan lungane. Akeh pangkat lan drajat pada minggat ora karuan sababe
Akeh barang-barang haram, akeh bocah haram.
Bejane sing lali, bejane sing eling.
Nanging sauntung-untunge sing lali.
Isih untung sing waspada.
Angkara murka saya ndadi.
Kana-kene saya bingung.
Pedagang akeh alangane.
Akeh buruh nantang juragan.
Juragan dadi umpan.
Sing suwarane seru oleh pengaruh.
Wong pinter diingar-ingar.
Wong ala diuja.
Wong ngerti mangan ati.
Bandha dadi memala.
Pangkat dadi pemikat.
Sing sawenang-wenang rumangsa menang.
Sing ngalah rumangsa kabeh salah.
Ana Bupati saka wong sing asor imane.
Patihe kepala judhi.
Wong sing atine suci dibenci.
Wong sing jahat lan pinter jilat saya derajat.
Pemerasan saya ndadra.
Maling lungguh wetenge mblenduk.
Pitik angrem saduwure pikulan.
Maling wani nantang sing duwe omah.
Begal pada ndhugal.
Rampok padha keplok-keplok.
Wong momong mitenah sing diemong.
Wong jaga nyolong sing dijaga.
Wong njamin njaluk dijamin.
Akeh wong mendem donga.
Kana-kene rebutan unggul.
Angkara murka ngombro-ombro.
Agama ditantang.
Akeh wong angkara murka.
Nggedhekake duraka.
Ukum agama dilanggar.
Prikamanungsan di-iles-iles.
Kasusilan ditinggal.
Akeh wong edan, jahat lan kelangan akal budi.
Wong cilik akeh sing kepencil.
Amarga dadi korbane si jahat sing jajil.
Banjur ana Ratu duwe pengaruh lan duwe prajurit.
Lan duwe prajurit.
Negarane ambane saprawolon.
Tukang mangan suap saya ndadra.
Wong jahat ditampa.
Wong suci dibenci.
Timah dianggep perak.
Emas diarani tembaga.
Dandang dikandakake kuntul.
Wong dosa sentosa.
Wong cilik disalahake.
Wong nganggur kesungkur.
Wong sregep krungkep.
Wong nyengit kesengit.
Buruh mangluh.
Wong sugih krasa wedi.
Wong wedi dadi priyayi.
Senenge wong jahat.
Susahe wong cilik.
Akeh wong dakwa dinakwa.
Tindake manungsa saya kuciwa.
Ratu karo Ratu pada rembugan negara endi sing dipilih lan disenengi.
Hore! Hore!
Wong Jawa kari separo.
Landa-Cina kari sejodho.
Akeh wong ijir, akeh wong cethil.
Sing eman ora keduman.
Sing keduman ora eman.
Akeh wong mbambung.
Akeh wong limbung.
Selot-selote mbesuk wolak-waliking jaman teka.

Sumber:
http://kalisengara.wordpress.com/2009/10/30/islam-dalam-ramalan-jayabaya-telaah-serat-praniti-wakya-jangka-jayabaya/
MAP LAB KIMIA UNNES
Tanda A adalah Laboratorium Kimia UNNES Gedung D8
(Lab Komputasi ada di lantai 3 ujung utara)
Tanda B adalah Gedung Rektorat UNNES
Lihat Peta Besar

Weather Satellites

Space Shuttle Tracking

Hubble Space Telescope

International Space Station Tracking

Ponpes Khairu Ummah / Markas Tabligh Semarang

Locate IP Address